Selasa, 01 Oktober 2019

Bisnis Startup Tokopedia



“PERAN AKTIF PERUSAHAAN STARTUP BERBASIS BISNIS MODEL KANVAS”







“PERAN AKTIF PERUSAHAAN START UP BERBASIS BISNIS MODEL KANVAS PADA PERUSAHAAN TOKPEDIA

Dr. Muljadi Thio, Kevin Mark

Abstrak
Tokopedia adalah salah satu e-commerce pertama di Indonesia yang menggunakan sistem marketplace. Perbedaan e-commerce dengan marketplace adalah, jika e-commerce hanya menjual produk dari stau perusahaan dan memiliki penjual tunggal, namun marketplace dapat menjual berbagai macam barang dari berbagai penjual. Tokopedia memiliki dua tipe konsumen yaitu seller dan buyer yang membuat Tokopedia harus bersaing dengan e-commerce lainnya. Strategi komunikasi pemasaran Tokopedia miliki dalam menigkatkan jumlah konsumen membuat ia bertahan di kerasnya persingan bisnis online di Indonesia. Dengan metode penelitian kualitatif secara deskriptif, penelitian ini menjelaskan tentang profil dan sistem kerja Tokopedia secara lengkap agar mengenal lebih jauh tentang Tokopedia dan menjelaskan apa saja strategi komunikasi pemasaran e-commerce dengan sistem marketplace di Tokopedia. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan peninjuan lapangan dan juga wawancara. Dengan 3 konsep, yaitu fokus kepada konsumen (focus on customer). Pengubahan pola piker (growth mindset), dan wujudkan, buat lebih baik (make it happen getting better). Menggunakan pendekatan teori new wave marketing mix dan 3 konsep tersebut membuat Tokopedia dapat meningkatkan jumlah konsumen dan bersaing dengan kompetitor. 

Kata kunci : e-commerce, komunikasi pemasaran, marketplace

 Abstract
Tokopedia is one of the first e-commerce in Indonesia using the system marketplace. Differences with the e-commerce marketplace is, if e-commerce only sell products from stau company and has a single seller, but the marketplace can sell various items from different sellers. Tokopedia has two types of customers that seller and buyer makes Tokopedia must compete with other ecommerce. Tokopedia marketing communication strategies have in improving the number of consumers make it survive the rigors of Competitive claims online business in Indonesia. With descriptive qualitative research methods, this study describes the profile and work systems Tokopedia complete in order to know more about Tokopedia and explain any marketing communication strategies with the e-commerce marketplace in Tokopedia system. Researchers used data collection techniques and interviews An overview field. With three concepts, namely customer focus (focus on the customer). Changing the mindset (growth mindset), and make it real, make it better (make it happen getting better). Using a theoretical approach and the new wave of marketing mix 3 concept makes Tokopedia can increase the number of consumers and compete with competitors.
Keywords: e-commerce, marketing communication, marketplace

A. PENDAHULUAN

1.1.         Latar belakang
Saat ini perkembangan teknologi informasi sangat kompleks dan memberi banyak dampak bagi kehidupan manusia, termasuk dunia bisnis dalam internet yang disebut E-Commerce, yaitu suatu cara berbelanja atau berdagang secara online yang memanfaatkan internet dimana terdapat website yang menyediakan get dan delivery.  Dalam perdagangan, perlu berbagai upaya untuk mengenalkan produk pada masyarakat secara luas dan upaya ini memerlukan biaya yang tinggi. Adapun peluang yang diberi E-Commerce sangat menguntungkan karena menghemat waktu dan tidak diperlukan modal yang banyak untuk mempromosikan produk. E-Commerce melayani penjualan barang maupun jasa sehingga siapa saja dapat mengembangkan bisnis dan bersaing dengan menurunkan biaya operasional. Demikan pula website bisnis Tokopedia.com yang merupakan toko online pertama di  Indonesia. Website ini menyediakan peluang bisnis dan menjual berbagai jenis produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan toko  umumnya. Website ini memiliki mesin pencari (search engine) yang memudahkan konsumen dalam pencarian produk, dan fitur direktori yang dimanfaatkan sebagai katalog belanja. Untuk melancarkan kegiatan pemasarannya, Tokopedia bekerjasama dengan beberapa lembaga perbankan dan perusahaan lainnya sehingga konsumen mudah melakukan pembayaran. Selain itu Tokopedia bekerjasama dengan agen-agen pengiriman besar di Indonesia untuk memudahkan pemeriksaan status pengiriman barang. Untuk itu penelitian ini akan menganalisis strategi pemasaran E-Commerce jenis Business to Customer dengan analisis konten (analisis isi) untuk memberi gambaran cara meningkatkan efektifitas dan efisiensi strategi pemasaran melalui -commerce sehingga menjadi sumbangan pemikiran yang konstruktif bagi dunia usaha terkait strategi pemasaran online.

1.2.   Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian dari Business Model Canvas ?
2.   Bagaimana kerangka Business Model Canvas?
3.   Bagaimana Business Model Canvas pada “Perusahaan Tokopdia” ?
1.3.    Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvas.
2.   Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvas.
3.   Untuk mengetahui Business Model Canvas pada” Perusahaan Tokopedia”.



         B.   PEMBAHASAN
2.1. Business Model Canvas
Model Canvas merupakan visualisasi model bisnis yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder berdasarkan teori terdahulunya yaitu Business Model Ontology. Business Model Ontology merupakan merupakan model bisnis yang disusun dalam bentuk ontologi yang memungkinkan untuk menggambarkan model bisnis dari suatu perusahaan secara bertahap (Osterwalder 2004). Business Model Canvas dipilih dalam penelitian ini karena berupa canvas model sehingga lebih sederhana dan mudah digunakan dibandingkan dengan ontologi.
Secara singkat, Business Model Canvas merupakan bagan visual yang digunakan untuk menggambarkan nilai proposisi, perusahaan, pelanggan, dan keuangan dari suatu perusahaan atau produk. Business Model Canvas memungkinkan bisnis model menjadi sederhana, relevan dan intuitif dimengerti, sementara tidak menyederhanakan kompleksitas fungsi perusahaan (Osterwalder & Pigneur 2010).
BMC juga merupakan kabar gembira untuk para pelaku usaha Online Shop yang mungkin sudah menjalankan usahanya, atau bahkan baru saja akan memulai usaha di dunia Online. seperti kita ketahui, memiliki bisnis online bukan berarti kita bisa menjual produk atau jasa kita secara online dengan begitu mudah. diperlukan trik dan strategi khusus yang harus dilakukan agar penjualan meningkat. beberapa pebisnis online yang sebelumnya menggunakan metode bisnis lama, hanya berfikir bahwa Online Shop yang penting adalah mendapat Visitor tertarget sebanyak mungkin dan mencari supplier barang semurah mungkin, lalu memperbesar penjualan agar mendapatkan laba yang maksimal. namun, ternyata setelah dipetakan pada bisnis model kanvas, online shop tidak bisa begitu saja. metode ini cocok untuk bisnis Online.


Tampilan halaman Business Model Canvas (BMC)








2.2. Kerangka Business Model Canvas
Business Model Canvas dibagi menjadi sembilan faktor bagian, yaitu:

1. Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya juga mempelajari apa itu buyer persona.

2. Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan. Yang paling penting adalah kenyamanan, kepercayaan dan kemudahan belanja.

3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, media sosial bahkan seorang sales person.

4. Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, cross selling, dan fast respon.

5. Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan strukesptur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.Arus pendapatan adalah hal terpenting di dalam sebuah bisnis apalagi bagi UKM yang orientasinya adalah harus laku saat ini, atau hidup mati (Riyeke – Founder Ipaymu). Maka dari itu, untuk membuat sebuah bisnis online/toko online, tentukan revenue streams dengan baik dan jelas, dalam hal ini kamu bisa melihat dan juga menambahkan list kriteria dalam memilih bisnis online mu.

6. Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.

7. Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya dan bisa berbentuk manusia (karyawan), financial (keuangan) dan fisik (gedung, meja, dll).

8. Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.
  
9. Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.

2.3. Kanvas Model Bisnis Perusahaan Tokopedia







         C.   PENUTUP

3.1 Kesimpulan  
Berdasarkan analisis terhadap strategi pemasaran dan penjualan pada Tokopedia maka diketahui bahwa Website Tokopedia merupakan pasar/mall online terbesar di Indonesia yang memungkinkan individu maupun pemilik usaha di Indonesia untuk mengolah toko online secara mudah dan gratis, sekaligus memberi pengalaman berbelanja online lebih aman, nyaman, dan yang menyenangkan.  Website Tokopedia menyediakan peluang bisnis dan menjual berbagai macam produk elektronik, peralatan kantor, rumah tangga, dan olahraga, kosmetik, perlengkapan bayi, dan lainlain karena itu dilengkapi dengan mesin pencari (search engine) yang memudahkan pencarian produk yang diinginkan, dan fitur direktori yang dapat dimanfaatkan sebagai katalog belanja.  Selain itu, tersedia fitur-fitur bagi toppers (sebutan pengguna) agar mudah menggunakan Tokopedia, serta semua proses yang dilakukan terkait Tokopedia. Bahkan tersedia layanan custommer untuk berdiskusi atau komplain terkait proses pemesanan atau ketidaksesuaian produk yang ditindaklanjuti costumer Tokopedia dengan menutup toko yang dimaksud.Adapun keuntungan bagi individu yang membuka toko di website Tokopedia adalah periklanan secara gratis, menjangkau pembeli dengan fitur-fitur pencarian produk yang mudah, tidak dibebankan biaya, bekerjasama dengan agen pengiriman barang di Indonesia untuk proses pengiriman produk sehingga tiba di tangan pembeli tepat pada waktu yang ditentukan, serta biaya operasional yang sangat murah.  Sedangkan keuntungan bagi pembeli di website Tokopedia adalah mudah dalam pencarian produk, rekening bersama untuk pecegahan tindak penipuan, TopAds berupa tabungan setiap transaksi untuk transaksi selanjutnya atau penarikan dana, serta tidak memakan waktu dan tenaga dalam pemilihan serta pemesanan produk.  Dalam kegiatan pemasarannya, Website Tokopedia memanfaatkan iklan televisi, majalah, radio, dan sosial media yang sangat berpengaruh pada peningkatan penjualan produk yang ada pada website ini. Selain itu, pemilihan artis Chelsea Islan dan Isyana Saraswati sebagai duta website Tokopedia terbilang unik dan merupakan strategi pemasaran yang menarik minat masyarakat.  Lebih jauh, website Tokopedia tidak hanya melakukan pemasaran untuk mencapai keuntungan tetapi juga mendorong dan menarik minat individu untuk berbisnis seperti iklan-iklan televisi terekspos dengan iklan website Tokopedia yang bertajuk “Ciptakan Peluangmu”.


DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prehallindo. [2] Andrews, Kenneth, R. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. [3] Hermawan, Kartajaya. 2002. Mark Plus on Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [4] Assuari, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [5] Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. [6] Komputer, Wahana. 2006. E-commerce. [7] Jonathan, Albertus. 2012. Strategi Business To Business (B2b) Dalam Manajemen Bisnis Perusahaan. Surabaya: Universitas Khatolik Widya Mandala. [8] Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.  [9] Nurdin, N. (2017b). To Research Online or Not to Research Online: Using InternetBased Research in Islamic Studies Context. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 7(1), 31-54.  [10] Nurdin, N., Stockdale, R., & Scheepers, H. (2013). The Use of Social Media to Gather Qualitative Data: A Case of Government E-Procurement Implementation and Use. Paper presented at the 24th Australasian Conference on Information Systems (ACIS)  [11] Kriyantono. 2012. Analisis Isi. [12] Jafar, Yusuf. 2015. Content Analysis On Research About Improving Ability To Write Poetry Through Contextual Approach In Pgsd Ung. Jurnal Cendikia, Juli 2016. Gorontalo: Universitas Negeri.